dayadi masa datang, terjaminnya keamanan seluruh pengguna energi listrik di rumah tersebut, memperlancar seluruh kegiatan dan aktifitas yang dilakukan di rumah tersebut, sistem pendistribusian listrik yang hemat energi dan sangat efisien. Kata Kunci : Instalasi listrik, daya listrik, tegangan rendah. Sebelum PLN memulai memberlakukan kebijakan instalasi model meteran dengan dua kawat arus listrik hitam dan biru, kita tidak perlu terlalu mengkhawatirkan mengenai cara mengatasi kelebihan arus listrik akibat korsleting. Keberadaan kawat arde kuning selalu terlihat ada di meteran listrik model lama yang terpasang di setiap rumah tinggal. Kita sebagai pelanggan cukup menyambungkan dengan kawat arde / kuning dari jaringan kabel listrik dalam rumah dengan kawat arde pada kabel output meteran. Maka, masalah-masalah yang mengakibatkan kelebihan arus listrik seperti korsleting akan teratasi. Kita pun tidak perlu memikirkan untuk membuat instalasi grounding sendiri. Namun begitu, tidak berarti selama kawat arde yang terpasang di meteran bisa diandalkan untuk mengatasi semua masalah kelebihan arus listrik. Kadang-kadang, permukaan perangkat listrik / elektronik seperti kulkas / lemari es atau casing CPU, masih menyengat saat kita memegangnya. Lalu, bagaimana dengan meteran baru yang hanya memiliki dua kawat saja? Jika meteran dengan tiga kawat masih bisa menghasilkan sengatan listrik, apalagi meteran dua kawat? Sebelum beranjak pada pembahasan lebih jauh, untuk menghindari kerancuan, mari kita samakan terlebih dulu persepsi / pengertian mengenai kata “arde” dan “grounding” pada artikel ini. Arde, ditujukan sebagai nama salah satu kawat tembaga didalam kabel yang berisi tiga kawat. Kawat merah / hitam dinamakan kawat Api / Positif / Line. Kawat biru dinamakan kawat Nol / Negatif / Netral. Kawat berwarna kuning yang dinamakan sebagai kawat Arde. Foto Indentifikasi spesifikasi Arus Listrik pada Kawat Kabel berdasarkan warna pembungkusnya. Grounding, ditujukan sebagai istilah dari teknik dan bentuk instalasi listrik yang terhubung dengan kawat arde. Bisa dibilang, merupakan “tempat / lokasi” dimana ujung kawat Arde seharusnya dipasang. Pembicaraan ringan mengenai Grounding… Pada sebuah kesempatan, saya bertemu dengan rekan-rekan lama yang bekerja dibidang konstruksi rumah tinggal. Banyak hal kami bicarakan saat itu. Salah satunya adalah fungsi kawat arde dan keberadaan grounding. Pengertian secara awam yang saya peroleh dari perbincangan tersebut mengenai fungsi dasar kawat arde adalah sebagai media penyeimbang arus positif dan arus netral. Jika ada kekurangan atau kelebihan dalam salah satu muatan arus listrik, kawat arde berguna untuk menambah atau menguranginya. Hal yang menarik bagi saya adalah berfungsi menambah kekurangan dari masing-masing arus. Benarkah demikian? Saya tidak tahu maupun meyakini sepenuhnya pernyataan tersebut. Karena selama ini pengetahuan saya mengenai fungsi keberadaan kawat arde adalah sebagai media untuk mengatasi “kelebihan” arus listrik dan mengalirkannya ke grounding. Seandainya dapat menjadi berlaku sebaliknya menambah kekurangan arus listrik, tentu akan lebih baik. Hingga saat ini, saya menjadikan cerita tentang fungsi arde tersebut sebagai salah satu pendapat alternatif yang paling mungkin diterima dan dikerjakan, sebelum akhirnya saya mengetahui kebenaran sesungguhnya. Penjelasan teknis yang dikemukakan oleh salah satu rekan mengenai fungsi grounding pada saat itu, tidaklah membuat saya menjadi lebih pintar dalam memahami grounding secara teknis. Jadi, saya lebih memfokuskan pengertian bagaimana cara arus listrik dalam kawat arde dialirkan ke grounding. Pemahaman mengenai grounding sebagaimana yang saya simak, kurang-lebih adalah tempat di bawah permukaan tanah yang kondisinya ber-air / basah. Jarak minimal antara permukaan tanah dengan lokasi di bawah permukaan yang mengandung air itu adalah 5 meter. Agar lokasi yang terletak di bawah itu bisa dijangkau dari atas permukaan tanah, digunakan potongan pipa besi / tembaga yang ditanam secara tegak lurus vertikal. Bagian potongan pipa besi / tembaga yang timbul di permukaan tanah, dihubungkan dengan ujung kawat Arde. Sehingga setiap terjadi kelebihan arus listrik yang dihantarkan lewat kawat Arde, akan diteruskan ke lokasi ber-air di bawah permukaan tanah lewat potongan pipa besi / tembaga. Begitu kelebihan listrik itu bersentuhan dengan air, maka akan langsung tersebar ke tanah basah disekitarnya. Jadi, syarat utama membuat grounding adalah tempat berupa tanah lembab / ber-air yang letaknya di bawah permukaan tanah. Namun, sebenarnya, tempat apapun selama bisa membuat bagian ujung media pipa besi / tembaga menjadi basah, sudah cukup dijadikan sebagai grounding. Begitulah kira-kira inti cerita mengenai hubungan kawat arde dan grounding yang bisa saya pahami pada saat itu. Cara membuat Grounding Gambar Simbol Arde/Grounding Pada prakteknya, cara untuk membuat grounding banyak dimodifikasi penerapannya. Tidak selalu harus sama persis dengan tindakan menanam potongan pipa besi / tembaga ke dalam tanah. Ada beberapa cara yang umum dikerjakan, yaitu 1. Menancapkan paku pada tembok / dinding rumah Teknik ini adalah cara termudah dan memiliki kecenderungan berhasil dalam memenuhi kebutuhan grounding. Menancapkan paku ke tembok dijadikan sebagai alternatif / pengganti pipa besi / tembaga yang terhubung ke tanah / bumi. Setelah paku tertancap ke tembok, dililitkan dengan salah satu ujung kawat arde dan bagian ujung lainnya dipasang pada box MCB di bagian panel arde. Mengambil kesimpulan dari keterangan yang saya peroleh, tindakan ini dapat mengakomodasi kebutuhan grounding, tetapi terbatas hanya sebagai penyeimbang arus dalam skala kecil. Misalnya, menetralisir kelebihan arus pada permukaan perangkat elektronik / listrik tertentu di rumah agar tidak menyengat saat kita memegangnya. Keberhasilan membuat grounding dengan cara menempelkan kawat arde pada dinding sangat ditentukan oleh tingkat kelembaban dinding tempat dijadikan area grounding. Tingginya tingkat kelembaban di dinding, cenderung menjadikan teknik ini berfungsi dengan baik. Dalam kondisi iklim tropis seperti di Indonesia, bukan tidak mungkin setiap tembok / dinding rumah memiliki tingkat kelembaban cukup tinggi. Oleh sebab itu, teknik ini sangat mungkin berhasil untuk diterapkan. Namun, teknik ini hanya merupakan jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan grounding jangka pendek dan sangat tidak disarankan digunakan dalam jangka panjang. Teknik meng-grounding-kan listrik seperti ini memiliki resiko tinggi untuk diterapkan pada rumah tinggal yang memiliki penghuni anak-anak. Jadi, pertimbangkan matang-matang seandainya anda berniat menerapkan teknik ini di rumah. 2. Menggunakan pipa ledeng / PAM Ujung kawat arde dililitkan pada pipa ledeng / PAM. Tentunya pipa tempat ujung kawat Arde melilit itu harus berbahan besi. Dengan demikian, yang menjadi grounding adalah sekitar tempat yang dilalui oleh pipa PAM. Cara yang sama juga diterapkan untuk mengalirkan kelebihan arus listrik pada pompa sumur. Kawat Arde dipasang menghubungkan pompa dan pipa besi yang menuju dasar sumur. Sehingga, jika terjadi kelebihan arus listrik, maka akan dialirkan ke dasar sumur. Tetapi, apapun alasannya, jangan pernah mengerjakan teknik yang satu ini. Karena, air yang terdapat dalam pipa juga akan memiliki muatan arus listrik. Efeknya akan menjadi jauh lebih berbahaya dibandingkan menggunakan teknik paku di dinding cara no. 1. 3. Memasukkan ke dalam sumur yang tidak terpakai. Setelah potongan pipa besi / tembaga dililit dengan kawat arde, di-ulur masuk ke dalam sumur tidak terpakai, namun masih memiliki air. Kawat arde di ulurkan ke dalam sumur hingga potongan pipa besi / tembaga tenggelam masuk ke air. Cara ini agak mahal pengerjaannya karena membutuhkan pengaturan jalur kawat arde dari box MCB sampai masuk ke dalam sumur. Tetapi, jauh lebih terjamin dan aman digunakan daripada cara menempelkan kawat arde pada dinding ataupun mengikatkan pada pipa ledeng. Kemampuan menyerap jumlah kelebihan daya pada kawat arde-pun jauh lebih besar dan lebih cepat. 4. Membuat lubang sumur bor sebagai tempat grounding. Prinsipnya sama dengan cara nomor 3, namun tindakan ini memerlukan biaya jauh lebih mahal. Lubang dibuat hingga ditemukan air, kemudian dimasukkan pipa besi kedalamnya hingga menyentuh air. Pipa dililit dengan kawat arde keluar dari permukaan tanah, lalu lubang ditutup semen / beton. Biasanya, cara ini digunakan untuk membuat grounding skala penangkal petir. Jika anda memang berniat mengerjakan teknik ini, lebih baik menggunakan jasa seorang ahli yang memang mengerti membuat grounding dengan benar. Di samping keempat cara tersebut di atas, banyak teknik lainnya untuk membuat grounding yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan di sebuah rumah. Guna mengetahui berfungsi-tidaknya instalasi grounding yang telah dikerjakan, anda dapat menggunakan tespen dengan menempelkan ujungnya pada permukaan perangkat elektronik. Jika menyala, berarti grounding tidak berfungsi dengan benar. Manakah teknik grounding yang terbaik? Jika pada akhirnya harus menggunakan jasa seorang ahli dalam membuat grounding yang benar dan sempurna, apa gunanya saya mendeskripsikan teknik membuat grounding di atas? Keempat teknik tersebut di atas adalah jalan pintas shortcuts untuk membuat grounding tanpa perlu pengetahuan teknik tentang listrik / fisika. Dapat dikatakan sebagai cara mengatasi masalah ala MacGyver. Hanya bersifat sementara saja, pedomannya “… yang penting nggak ke-setrum…!”. Berbicara mengenai fakta dan pilihan, dengan kondisi tanpa kawat arde pada meteran PLN, saya pribadi cenderung menggunakan teknik menancapkan paku ke tembok guna memenuhi kebutuhan grounding. Walau pun cukup beresiko dan berbahaya, serta hanya dapat mengakomodasi kebutuhan grounding seadanya, cara ini sangat efektif, murah dan mudah untuk diterapkan, namun rentan / rapuh terhadap pengaruh petir. Asumsi saya adalah tidak ada satu orang pun mengharapkan petir akan menyambar tepat di atas rumah mereka. Kita tidak dapat mengatur seberapa besar seharusnya kandungan listrik pada petir saat hendak menyambar di sekitar atau tepat di atas rumah kita. Petir merupakan salah satu dari bentuk ketidakberaturan dari perilaku alam. Manusia / kita merupakan bagian dari alam yang hanya bisa beradaptasi dengan keberadaannya bukan mengatur keberadaannya. Saya cenderung menganggap peristiwa tersambar petir merupakan suatu kecelakaan murni. Tidak ada yang pernah menyangka atau pun mengerti bagaimana petir memilih sesuatu / seseorang untuk menjadi korbannya. Jika suatu saat setelah grounding terpasang perangkat listrik / elektronik di rumah di-porakporanda kan petir karena grounding yang dibuat tidak mampu meredamnya, bagi saya adalah hal wajar. Karena, tujuan teknik membuat grounding di atas memang bukan dibuat khusus untuk petir. Pernah saya mendapatkan seorang teman terkena dampak sambaran petir yang berjarak kira-kira 1 km dan langsung merusak televisi di rumahnya. Walau pun kondisi saat itu kawat arde terhubung sempurna dengan meteran PLN ditambah dukungan stabilizer pada televisi, tetap saja sulit memprediksi dampak yang ditimbulkan oleh petir. Dalam hal ini, saya tidak bermaksud memberikan pandangan kecenderungan menggunakan teknik menancapkan paku sebagai pilihan utama membuat grounding kepada anda. Seandainya kita memang mampu untuk menyediakan sarana grounding yang sempurna, adalah salah untuk tidak memedulikannya. Bertindak dan berpikir realistis sesuai dengan keadaan yang kita miliki saat ini merupakan alasan paling tepat untuk menentukan teknik terbaik membuat grounding di rumah. Walau pun tidak sempurna, beberapa teknik membuat grounding di atas, dapat memenuhi kebutuhan grounding dengan cepat dan mudah menggunakan peralatan seadanya. Jika Anda memiliki perangkat elektronik berkualitas high-end dan mahal, lebih baik membuat grounding dengan bantuan pihak yang menjadi ahlinya. Perangkat-perangkat seperti itu, walau pun secara fisik memiliki daya tahan tinggi, kualitas hasil dari kinerja perangkat sangat bergantung pada kualitas asupan listrik-nya. Seperti misalnya, perangkat home cinema atau computer graphic studio. Foto Posisi Melekatkan Kawat Arde pada STABILIZER Tidak hanya berlaku pada perangkat elektronik berkualitas high-end saja, perangkat elektronik murah / low-end – pun perlu mendapat asupan listrik kualitas layak pakai agar kualitas hasil kinerjanya memuaskan. Hanya saja, seandainya terjadi kerusakan, lebih mudah dan murah harga me-reparasinya dibanding perangkat elektronik mahal. Jika ternyata telah ada dukungan stabilizer untuk perangkat-perangkat tersebut, tetap lebih baik seandainya dibuat instalasi grounding yang sempurna. Karena stabilizer hanya memperbaiki tegangan listrik dari jaringan kabel yang sudah ada saja. Sedangkan dasar kualitas listrik yang seharusnya adalah berasal dari kebenaran instalasi listrik terpasang sebelum masuk ke stabilizer. Pada hampir setiap unit stabilizer yang saya temukan, terlihat selalu dilengkapi panel arde di bagian “body casing”-nya. Biasanya ada di bagian belakang stabilizer di bagian sudut bawah. Panel ini sama seperti panel arde yang terdapat di setiap unit terminal stopkontak, berfungsi menyalurkan kelebihan arus listrik. Penerapan grounding pun sama seperti umumnya, yaitu kawat arde yang terpasang harus dihubungkan pada potongan pipa besi. Keberadaan panel arde pada casing stabilizer ini berfungsi untuk meredam kelebihan arus listrik yang terjadi. Apa pun penyebab kelebihan arus listrik tersebut. Baik korsleting internal perangkat stabilizer itu sendiri maupun akibat lonjakan voltase dari PLN. Menyematkan kawat tembaga yang difungsikan sebagai kawat arde pada panel arde stabilizer, akan mengkondisikan kelebihan arus listrik teraliri melalui kawat tersebut menuju grounding. Saat ini, kawat arde dari stabilizer di rumah saya, terhubung menuju paku yang menancap di dinding. Paku ini hanya mengakomodasi kebutuhan grounding untuk stabilizer saja. Sedangkan grounding untuk jaringan kabel dalam rumah, memang sebelumnya telah terhubung dengan meteran PLN. Saya belum pernah mencoba kawat arde stabilizer disatukan dengan kawat arde meteran PLN atau terminal arde pada box MCB. Mungkin, cara itu sama saja dan bisa dilakukan sebagai sarana grounding dari kawat arde casing stabilizer. Dengan kata lain, tidak perlu menancapkan paku baru sebagai sarana instalasi grounding kawat arde stabilizer. Namun, hingga saat ini, saya tetap memilih menggunakan cara menancapkan paku ditembok sebagai sarana instalasi grounding casing-stabilizer. Alasan terbaik yang saya miliki untuk membuat grounding seperti itu dan tetap membiarkannya hingga sekarang adalah belum pernah terjadi masalah korsleting pada stabilizer tersebut. Sekali lagi saya nyatakan, bertindak dan berpikir realistis sesuai dengan keadaan yang kita miliki saat ini adalah alasan paling tepat untuk menentukan teknik terbaik membuat grounding di rumah. Cara / teknik apa pun yang anda pilih membuat grounding ada sepenuhnya ditangan anda. Beberapa contoh membuat grounding di atas hanyalah shortcuts / jalan pintas, bukan solusi seutuhnya untuk memenuhi kebutuhan grounding. Jadi… Kabel Dua atau Tiga kawat? Kembali ke pertanyaan di awal artikel, bagaimana menyikapi meteran PLN yang kini mulai dibiasakan dengan menggunakan kabel isi dua kawat? Saya hanya bisa menyarankan agar anda tetap menggunakan kabel isi tiga kawat untuk jaringan kabel listrik dalam rumah. Kita bisa mengerjakan penggabungan antara kabel output meteran dengan jaringan kabel dalam rumah di boks MCB. Skema susunan penggabungan masing-masing kabel tersebut, bisa anda temukan di bagian akhir artikel Memasang unit MCB. Disitu, saya sajikan ilustrasi berupa kawat Arde yang dihubungkan ke paku di dinding, yang bisa dibilang cara paling mudah dan murah menggantikan fungsi kawat Arde yang hilang di meteran. Kalau, kemudian, anda hendak membuat grounding yang ditanam di bawah permukaan tanah, kawat Arde yang ada tinggal diganti. Gampang, bukan? Semoga bermanfaat…! 🙂
BelajarInstalasi Listrik rumah sesuai PUIL 2011 dan standar Indonesia agar nant mudah di terima kerja dan bisa Grounding/Arde merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan ketika mengerjakan Instalasi Listrik. Grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free T E S L A VOL. 24 NO. 1 MARET 2022 1 PENGARUH PENGGUNAAN GROUNDING PADA KWH METER PRABAYAR Moh. Wahyu Aminullah , Program Studi Teknik Elektro Universitas Tridinanti Email Muhni Pamuji1 Program Studi Teknik Elektro Universitas Tridinanti Email muhnipamuji Yuslan Basir1 Program Studi Teknik Elektro Universitas Tridinanti Email yuslan ABSTRACTS The grounding system must be connected to every electrical panel of the building so that electrical installations, equipment, and people in the building can avoid the danger of overcurrent or voltage. In fact, the installation of grounding on prepaid kWh meters, especially in residential areas, is partially grounded because of the reason that errors often occur. This research was conducted when the prepaid kWh meter used grounding, kWh without using grounding, and kWh using grounding combined to Neutral with a different voltage source. The results of the study with three different test methods show that there is a difference in Power W and information on the Prepaid kWh Meter when testing the voltage varying from 270 V to TRIP at a voltage below 80 V. The power when testing using grounding is more maximal at a voltage of 220 -270V. when the voltage drops, testing using grounding is better because at a voltage of 140V there is already a warning sign in the form of a palm image on the prepaid kWh meter. Whereas in the test without using grounding, the warning appears at a voltage of 110V. The calculation of usage error at 220V shows that the smallest prepaid kWh meter error is using grounding of Meanwhile, the prepaid kWh meter error without grounding is and using grounding connected to neutral is Testing and calculating the prepaid kWh meter is very good when it is grounded. Starting from calculating small errors to maintaining losses from leakage currents in home electrical equipment and installations. Keyword Grounding, kWh Meter Prepaid, Error kWh, Power. ABSTRAK Sistem grounding harus terkoneksi pada setiap panel listrik bangunan gedung agar instalasi listrik,peralatan, dan manusia yang berada pada bangunan tersebut dapat terhindar dari bahaya arus atau tegangan lebih. Kenyataannya pemasangan grounding pada kWh meter prabayar terutama di area perumahan sebagian tidak dipasang grounding dengan alasan sering terjadi error. Penelitian ini dilakukan pada saat kWh meter prabayar menggunakan grounding, kWh tanpa menggunakan grounding, dan kWh menggunakan grounding di gabung ke Netral dengan sumber tegangan yang berbeda. Hasil Penelitian dengan tiga metode pengujian yang berbeda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Daya W dan keterangan pada kWh Meter Prabayar saat dilakukan pengujian tegangan yang bervariasi dari 270 V hingga TRIP pada tegangan dibawah 80 V. Daya pada saat pengujian menggunakan grounding lebih maximal pada tegangan 220-270V. ketika tegangan turun, pengujian menggunakan grounding lebih baik dikarenakan pada tegangan 140V sudah ada tanda peringatan berupa gambar telapak tangan pada kWh meter prabayar. Sedangkan pada pengujian tanpa menggunakan grounding, maka peringatan tersebut muncul pada tegangan 110V. Perhitungan error pemakaian pada tegangan 220V menunjukkan error kWh meter prabayar terkecil adalah menggunakan grounding sebesar 1,063%. Sedangkan error kWh meter prabayar tanpa grounding sebesar 3,76%, dan menggunakan grounding disambung ke netral sebesar 35,38%. Pengujian dan perhitungan kWh meter prabayar sangat baik bila dipasang grounding. Mulai dari perhitungan error yang kecil hingga menjaga kerugian dari arus bocor pada peralatan maupun instalasi listrik rumah. Kata Kunci Grounding, kWh Meter Prabayar, Error kWh, Daya. PENDAHULUAN rounding merupakan jalur yang menghubungkan langsung suatu aliran listrik pada bumi, atau memiliki koneksi fisik secara langsung pada bumi. Pemasangan koneksi Grounding pada instalasi listrik agar manusia tidak berkontak langsung dengan listrik, dan menghindari terjadi kecelakaan akibat kegagalan isolasi yang akan berakibat fatal pada konsumen listrik[1]. Grounding adalah Sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga dari lonjakan listrik, dan petir. Kegunaan pemasangan grounding untuk mencegah terjadinya loncatan yang ditimbulkan adanya perbedaan potensial tegangan antara satu sistem pentanahan dengan yang lainnya[2]. Program Studi Teknik Elektro Universitas Tridinanti Pengaruh Penggunaan Grounding Dan Tanpa Grounding Pada kWh Meter Prabayar 2 Keamanan sistem pentanahan memainkan peran penting dalam jaringan transmisi dan distribusi untuk keselamatan operasional di sebagian besar instalasi listrik[3]. Pemasangan grounding pada kWh meter prabayar dilapangan terutama di area perumahan sebagian tidak dipasang grounding dengan alasan sering terjadi error. Padahal grounding yang diketahui sangatlah penting untuk keamanan instalasi rumah. Setiap peralatan listrik yang mensuplai sumber tegangan listrik harus dilakukan sistem pentanahan titik netral pada sistem dan pentanahan pada peralatan. Tahanan grounding harus memiliki tahanan serendah mungkin dalam keadaan normal, dan harus mampu mengalirkan tegangan gangguan/tegangan lebih ke tanah secepat mungkin tanpa ada hambatan dalam keadaan tidak normal, serta diharapkan tidak terjadi busur tanah di sekitar elektroda pentanahan. Busur tanah akan terjadi bila tahanan pentanahan sangat besar sehingga berbahaya bagi manusia, binatang dan tumbuhan disekitar elektroda pentanahan, termasuk terjadinya kebakaran pada peralatan dan sistem[4]. Grounding memiliki peran penting seperti meredam atau menjadi tempat buangan jika terjadi tegangan lebih. Selain itu, grounding merupakan salah satu wiring pengaman karena sangat di perhitungkan dalam membuat alat penangkal petir[5]. kWh digital prabayar tahun pembuatan 2018 ke atas berbeda dengan pendahulunya yang hanya memiliki 1 sensor pada Arus Fasa. kWh digital tahun pembuatan 2018 ke atas memiliki 2 sensor masing-masing pada arus Fasa dan arus Netral, pengurangan besaran energi pemakaian di hitung dari jumlah arus yang paling besar di antara keduanya. Pada umumnya jika instalasi rumah itu baik maka kedua sensor arus fasa maupun arus netral akan sama besar nya. Dengan catatan tahanan grounding dan komponen instalasi listrik harus sesuai dengan PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011, dan nilai tahanan pembumian yang dipersyaratkan adalah ≤ 5 [6]. TINJAUAN PUSTAKA A. kWh Meter Digital Prabayar kWh Meter Digital merupakan alat pengukuran yang memiliki fungsi mengukur jumlah pemakaian energi, dan bekerja berdasarkan program yang dirancang pada mikroprosesor yang terdapat di dalamnya. kWh meter digital pulsa prabayar merupakan pengembangan dari jenis kWh Meter Analog, yang membedakan adalah menggunakan program pulsa prabayar[7]. Pada kWh Meter Digital, akan menemukan label informasi daya listrik, indikator LED, indikator kontraktor, segel metrology, LCD untuk pengisian token, serta keypad karet yang bisa gunakan setiap kali ingin memasukkan token pulsa listrik prabayar ini. Baik meteran listrik digital maupun analog, keduanya memiliki prinsip input yang sama. Hanya saja pada meteran listrik digital perlu mengonversi sinyal analog tersebut menjadi digital untuk kemudian ditampilkan di layar. Sistem kWh meter prabayar dilakukan secara modern dengan membeli sebuah voucher elektronik kartu prabayar, yang berisi sebuah besaran. Dimana besaran ini dihitung secara digital sebagai pembanding besaran energi yang digunakan pada digital kWh. Jika besaran digital tersebut habis, maka secara otomatis memutuskan daya listrik dengan menggunakan sebuah kontaktor[7]. Gambar 1. Blok Diagram sistem kWh prabayar Menghitung kWh menggunakan Tang KW. n = Impluse putaran t = Waktu detik c = Constanta Impluse/detik atau Putaran/kWh Moh. Wahyu Aminullah, Muhni Pamuji,dan Yuslan Basir 3 P1 = Daya KW menggunakan stop watch bisa dilihat dengan cek diMeter P2 = PR + PS + PT ............................................................1 PR = Daya di fasa R menggunakan tang KW PS = Daya di fasa S menggunakan tang KW PT = Daya di fasa T menggunakan tang KW PR = VR x IR x cos R / 1000 = .... KW PS = VS x IS x cos S / 1000 = ....KW PT = VT x IT x cos T / 1000 = ...KW n = Impulse putaran t = Waktu detik c = konstanta Impulse/detik atau Putaran/kWh masukan faktor kali CT misalnya CT100/5A, maka data yang dimasukan adalah 20. Masukan hasil ukuran tang KW fasa R, fasa S, dan fasa T Maka error CT nya akan langsung menghitung sendiri. P1 = 󰇛󰇜󰇛󰇜 CT x VT = .... KW P2 = PR + PS + PT = .... KW Adapun rumus perhitungan Error kWh[8] adalah Error = 󰇛󰇜  = .... % ........................................................2 Penyebab terjadinya error kWh meter prabayar[9] adalah kualitas kabel yang digunakan, tidak stabilnya tegangan listrik, kesalahan dalam pemasangan ground, dan arus listrik tidak sesuai. Jika kabel yang digunakan di bawah standar untuk instalasi listrik, maka hal tersebut dapat memunculkan error pada meteran listrik prabayar. Selanjutnya keadaan listrik yang labil atau naik turun dapat mengakibatkan munculnya tulisan error pada meteran listrik prabayar. Sebaiknya hindari penggunaan perangkat elektronik berlebihan atau melebihi kapasitas meteran. Kemudian kesalahan pemasangan ground dapat menyebabkan error pada meteran listrik prabayar. Seharusnya ground dipasang terlebih dahulu sebelum pemasangan Kwh meter. Dan yang terakhir, aliran listrik yang berjalan tidak semestinya biasa diakibatkan oleh adanya sambungan kabel yang terkelupas maupun longgar. Hal tersebut juga dapat memicu error pada meteran listrik sehingga sangat penting untuk selalu memeriksa keadaan instalasi listrik rumah secara berkala. Sistem grounding harus terkoneksi pada setiap panel listrik bangunan gedung agar instalasi listrik,peralatan, dan manusia yang berada pada bangunan tersebut dapat terhindar dari bahaya arus atau tegangan lebih[10]. Arus gangguan ini menimbulkan gradient tegangan antara peralatan dengan peralatan, peralatan dengan tanah, serta pada permukaan tanah itu sendiri. Pembumian pada sisi pelanggan sangat diperlukan, termasuk pada kWh meter prabayar. Jika terjadi arus gangguan, grounding pada kWh meter mampu membuang arus tersebut ke tanah sehingga tidak merusak kWh meter, dan sekaligus dapat mengamankan instalasi serta peralatan listrik lainnya. Namun pemasangan pembumian grounding pada kWh meter prabayar dapat menyebabkan terganggunya kinerja dari kWh meter. Pengukuran akan dilakukan secara 4 tahap yaitu sumber stabil menggunakan grounding, sumber stabil tidak menggunakan grounding, sumber tidak stabil menggunakan grounding, dan sumber tidak stabil tidak menggunakan grounding. Kemudian dari hasil analisis akan diperoleh kesimpulan penyebab sering terjadinya Error pada kWh meter Prabayar[1]. Gambar 4. Susunan Terminal Pemasangan grounding menggunakan 1 hingga 6 buah elektroda batang dengan Panjang l 1,5 m , Jari-jari r 0,008 m , dan Diameter 0,016 m . Pengaruh Penggunaan Grounding Dan Tanpa Grounding Pada kWh Meter Prabayar 4 B. Fungsi Grounding Pada Instalasi Listrik Sistem grounding pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah memberikan perlindungan pada seluruh sistem. Sistem pembumian yang kurang baik menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik[11]. Adapun fungsi dari grounding[12] adalah dari segi keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting. Kedua, instalasi penangkal petir, sistem grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. Pemasangan kabel grounding untuk instalasi rumah, dan grounding untuk penangkal petir pemasangannya harus terpisah. Ketiga, sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan. Dan yang terakhir, grounding di dunia eletronika berfungsi menetralisir cacat noise yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar. C. Jenis – jenis Pentanahan Sistem Grounding Sistem grounding/pentanahan perlu dimiliki pada suatu instalasi. Adanya sistem ini menyebabkan arus gangguan dapat cepat dialirkan ke dalam tanah dan disebarkan ke segala arah[13]. Pemasangan sistem grounding terbagi pada beberapa tipe tergantung dari kebutuhan dan tingkat keamanan yang dibutuhkan serta regulasi yang berlaku pada suatu wilayah. Ketika akan mendesain suatu sistem instalasi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tipe pentanahan apa yang akan digunakan untuk instalasi tersebut. Tipe pentanahan yang digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi acuan terhadap sistem pentanahan pada suatu instalasi[12], diantaranya 1. TN-S Terre Neutral - Separate 2. TN-C-S Terre Neutral - Combined - Separate 3. TT Double Terre 4. TN-C Terre Neutral - Combined 5. IT Isolated Terre METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada saat kWh prabayar menggunakan grounding, kWh tidak menggunakan grounding, dan kWh menggunakan grounding di gabung ke Netral dengan sumber tegangan yang berbeda. Selanjutnya hasil analisa akan diperoleh kesimpulan tentang penyebab sering terjadinya Error pada kWh Meter Prabayar. A. Alat dan Bahan Adapun peralatan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Regulator listrik, kWh meter prabayar, MCB, beban listrik, Watt meter digital, multimeter, dan tools set. B. Langkah – Langkah Pengujian Adapun langkah –langkah pengujian dalam penelitian ini adalah Merancang rangkaian evaluasi penggunaan grounding pada kWh prabayar, Menguji kWh prabayar pada saat menggunakan grounding, tidak menggunakan grounding dan menggunakan grounding di gabung dengan netral dengan sumber tegangan yang berbeda, selanjutnya Menganalisa data hasil pengujian, dan Mengambil kesimpulan dari hasil pengujian. C. Perancangan Rangkaian Evaluasi Penggunaan Grounding pada kWh Meter Prabayar Pengujian dilakukan menggunakan 3 cara yaitu kWh prabayar dipasang grounding, kWh prabayar tidak di pasang grounding, dan kWh prabayar dipasang grounding digabung dengan Netral. Pada pengujian ini juga menggunakan beban berupa dua kipas angin, satu kulkas, satu buah lampu dan satu penanak nasi. Adapun Diagram Rangkaian menggunakan Grounding pada kWh meter prabayar ditunjukkan pada gambar 5. Moh. Wahyu Aminullah, Muhni Pamuji,dan Yuslan Basir 5 Gambar 5. Diagram rangkaian menggunakan grounding pada kWh meter prabayar Adapun Diagram Rangkaian tanpa menggunakan Grounding pada kWh meter prabayar ditunjukkan pada gambar 6. Gambar 6. Diagram rangkaian tanpa menggunakan grounding pada kWh meter prabayar Adapun Diagram Rangkaian menggunakan Grounding digabung dengan Netral pada kWh meter prabayar ditunjukkan pada gambar 7. Gambar 7. Diagram rangkaian menggunakan grounding digabung dengan Netral pada kWh meter prabayar Pengaruh Penggunaan Grounding Dan Tanpa Grounding Pada kWh Meter Prabayar 6 Adapun data beban yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Spesifikasi beban HASIL DAN PEMBAHASAN A. Rangkaian Pengujian kWh meter prabayar Rangkaian Pengujian kWh meter prabayar menggunakan Grounding, tanpa Grounding, dan menggunakan Grounding digabung dengan Netral. Gambar 8. Rangkaian pengujian kWh meter prabayar Rangkaian pengujian kWh meter prabayar dengan variasi beban, yaitu lampu,kipas angin, kulkas, dan penanak nasi. Adapun Rangkaian pengujian ini ditunjukkan pada gambar 9. Moh. Wahyu Aminullah, Muhni Pamuji,dan Yuslan Basir 7 Gambar 9. Rangkaian pengujian kWh meter prabayar dengan variasi beban B. Analisa dan Pengujian Pengujian penelitian ini dibagi tiga pengujian yaitu pengujian kWh prabayar tanpa menggunakan Grounding, kWh prabayar menggunakan grounding, dan kWh Prabayar menggunakan Grounding disambung ke Netral. 1. Pengujian kWh prabayar tanpa menggunakan grounding Tabel 2. Data Pengujian kWh prabayar tanpa menggunakan grounding Gambar 10. Grafik Pengujian kWh meter prabayar tanpa menggunakan grounding Hasil pengujian kWh meter prabayar tanpa menggunakan grounding menunjukkan bahwa tegangan dari sumber sangat mempengaruhi daya beban yang dipakai. kWh meter prabayar tidak menampakan keterangan error pada tegangan 111-270 V, ketika tegangan sumber diturunkan lagi dari 110V-80V , maka di layar kWh meter prabayar muncul gambar telapak tangan atau tanda peringatan. Setelah tegangan sumber di turunlah lebih dari 80V maka kWh meter prabayar Trip Relay terputus secara otomatis. 1 2 3 4 5 6 7Tegangan Volt 270 220 200 170 140 110 80Daya Watt Ampere  VoltPengujian keHasil pengujian kWh meter prabayar tanpa menggunakan grounding Pengaruh Penggunaan Grounding Dan Tanpa Grounding Pada kWh Meter Prabayar 8 2. Data Pegujian kWh Prabayar menggunakan Grounding Tabel 3. Data Pengujian kWh prabayar menggunakan grounding Gambar 11. Grafik Pengujian kWh meter prabayar menggunakan grounding Hasil pengujian kWh meter prabayar menggunakan grounding menunjukan bahwa tegangan dari sumber sangat mempengaruhi daya beban yang dipakai. kWh meter prabayar tidak menampakan keterangan error pada tegangan 141-270V, ketika tegangan sumber diturunkan lagi dari 140 V-80 V , maka di layar kWh meter prabayar muncul gambar telapak tangan atau tanda peringatan. Setelah tegangan sumber di turunlah lebih dari 80 V, maka kWh meter prabayar Trip Relay terputus secara otomatis. 3. Data Pegujian kWh Prabayar menggunakan Grounding disambung ke Netral Tabel 4. Pengujian kWh prabayar menggunakan Grounding disambung ke Netral. 1 2 3 4 5 6 7Tegangan Volt 270 220 200 170 140 110 80Daya Watt 253 188 159 129 107 132 Ampere  VoltPengujian kePengujian kWh meter prabayar menggunakan grounding Moh. Wahyu Aminullah, Muhni Pamuji,dan Yuslan Basir 9 Gambar 12. Grafik Pengujian kWh meter prabayar menggunakan grounding disambung ke netral Hasil pengujian kWh meter prabayar menggunakan grounding disambung ke netral menunjukkan keterangan error bertulisan INSCEK instalasi cek dan muncul gambar telapak tangan berupa peringatan. Jika terjadi error daya yang digunakan tidak maksimal, maka perbedaan yang sangat besar ketika kWh meter prabayar tanpa menggunakan grounding maupun menggunakan grounding dapat dilihat di tabel 2 dan 3 . Tabel 5. Data sensor arus fasa dan Netral pada pengujian menggunakan grounding disambung ke netral Tabel 5 menunjukkan bahwa penyebab kWh meter prabayar error dikarenakan arus fasa lebih besar dari arus netral yang seharusnya kedua sensor harus sama besar. Pengujian juga dilakukan dengan arus pendek listrik dan sambungan-sambungan yang kurang rapat. Ketika terjadi error di hitung banyak kedipan lampu Impuls n dan berapa lama kedipan lampu impuls t menggunakan stopwatch. Begitu juga jika ingin mengetahui besar error perhitungan pemakaian. 1 2 3 4 5 6 7Tegangan Volt 270 220 200 170 140 110 80Daya Watt Ampere  VoltPengujian kePengujian kWh meter prabayar menggunakan grounding disambung ke netral Pengaruh Penggunaan Grounding Dan Tanpa Grounding Pada kWh Meter Prabayar 10 C. Penggunaan grounding memiliki pengaruh tegangan terhadap daya Hasil pengujian dengan tiga metode tersebut menujukkan bahwa Daya pada saat pengujian menggunakan grounding lebih maksimal pada tegangan 220-270V. Hal ini ditunjukkan pada tabel 6. Saat tegangan turun, pengujian menggunakan grounding lebih baik dikarenakan pada tegangan 140 V sudah ada tanda peringatan berupa gambar telapak tangan pada kWh meter prabayar. Sedangkan pengujian tanpa menggunakan grounding, peringatan tersebut muncul pada tegangan 110 V, untuk dayanya sendiri tidak terlalu jauh berbeda antara menggunakan grounding dan tidak menggunakan grounding berkisaran 2,5%. Namun berbeda dengan pengujian menggunakan grounding disambung ke netral, daya yang dihasilkan dari beban hanya kisaran 65% dari daya penuh beban tersebut dan pada tampilan kWh meter error bertulisan inscek instalasi cek dan terdapat gambar telapak tangan yang berupa peringatan bahwa terdapat gangguan atau arus bocor pada instalasi listrik. Tabel 6. Penggunaan grounding memiliki pengaruh tegangan terhadap daya Menggunakan Grounding disambung ke Netral Gambar 13. Grafik Penggunaan grounding pengaruh tegangan terhadap daya D. Perhitungaan Error Pada kWh meter prabayar Sebelum menghitung besar Error perhitungan pada kWh prabayar, terlebih dahulu mencari nilai banyak putaran impuls n dan lama waktu putaran impuls t serta mengetahui konstanta pada kWh Prabayar. Untuk menghitung besar Error perhitungan pada kWh prabayar, dapat dihitung dengan persamaan 2. Tabel 7 menunjukkan persentase error kWh meter prabayar. 0100200300270 220 200 170 140 110 80Daya WattTegangan VoltPengguaan Grounding Tegangan pengaruh terhadap DayaTanpa GroundingMenggunakan GroundingMenggunakan Groundingdisambung ke Netral Moh. Wahyu Aminullah, Muhni Pamuji,dan Yuslan Basir 11 Tabel 7. Persentase Error kWh meter Prabayar Menggunakan Grounding disambung ke Netral Gambar 14. Grafik Nilai Error pada kWh meter prabayar Hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan bahwa Error pada kWh meter prabayar yang paling kecil adalah menggunakan grounding sebesar 1,063% , tanpa grounding sebesar 3,76%, dan terbesar menggunakan grounding disambung ke netral sebesar 35,38 % . KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil Penelitian dengan tiga metode pengujian yang berbeda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Daya W dan keterangan pada kWh Meter Prabayar saat dilakukan pengujian tegangan yang bervariasi dari 270 V hingga TRIP pada tegangan dibawah 80 V. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan error terkecil pemakaian pada tegangan 220V adalah pada kWh meter prabayar menggunakan grounding sebesar 1,063% . Pengujian dan perhitungan kWh meter prabayar sangat baik bila dipasang grounding. Mulai dari perhitungan error yang kecil hingga menjaga kerugian dari arus bocor pada peralatan maupun instalasi listrik rumah. B. Saran Penggunaan Grounding pada kWh meter prabayar sangat direkomendasikan. Selain perhitungan error pemakaian kecil, penggunaan grounding pada kWh prabayar juga sebagai pengaman untuk konsumen. DAFTAR PUSTAKA [1] N. E. Putera, F. H. Sumbung, and J. Karim, “Analisa Grounding pada kWh Meter Prabayar,” J. MJEME, vol. 2, no. 2, pp. 30–33, 2020. [2] D. R. Pattiapon, J. J. Rikumahu, and M. Jamlaay, “Analisa Kesalahan Pemasangan Grounding pada kWh Meter Prabayar,” J. Elektr. dan Komput., vol. 2, no. 1, pp. 92–103, 2021. Grounding MenggunakanGrounding MenggunakanGroundingdisambung keNetralNilai Error pada kWh meter PrabayarArus AmpereCos Error % Pengaruh Penggunaan Grounding Dan Tanpa Grounding Pada kWh Meter Prabayar 12 [3] M. Camara, F. Atalar, and A. E. Yılmaz, “A New Grounding Cake to Improve the Safety Performance of Grounding Systems,” J. Electrostat., vol. 108, no. April, p. 103521, 2020. [4] Admin, “Pentingnya Peran Grounding Resistance System Atau Sistem Tahanan Pentanahan Pada Peralatan Listrik,” Radius Electric, 2022. [Online]. Available [Accessed 21-Mar-2022]. [5] A. Azdana, “Macam-Macam Kerusakan Instalasi Listrik Rumah & Solusinya,” 2020. [Online]. Available [Accessed 21-Mar-2022]. [6] PLN, Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Jakarta, 2011. [7] M. Electric, Panduan Penggunaan kWh Prabayar. Bogor PT. Melcoinda, 2010. [8] D. Marsudi, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Edisi 3. Yogyakarta Graha Ilmu, 2016. [9] F. Jeneldi, H. Tanudjaja, and Suraidi, “Perancangan dan Realisasi Sistem Monitoring Pulsa Minimum dan Pemberitahuan Kerusakan pada kWh Meter Prabayar.,” J. Tesla, vol. 20, no. 1, 2018. [10] K. rudi A. Setyawan, I. G. N. Janardana, and N. P. S. Utama, “Analisis Sistem Pembumian untuk Mengamankan Instalasi Listrik di Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana Jimbaran Bali,” Maj. Ilm. Teknol. Elektro, vol. 17, no. 2, p. 191, 2018. [11] A. Budiman, “Analisa Tahanan Pembumia Peralatan Gedung Laboratorium Teknik Universitas Borneo Tarakan yang Menggunakan Elektrode Pasak Tunggal Panjang 2 meter,” J. JPE, vol. 21, no. 1, 2017. [12] W. Sarimun, Buku Saku Pelayanan Teknik, Edisi 4. Jakarta Garamond, 2019. [13] M. Rajaguguk, “Studi Pengaruh Jenis Tanah dan Kedalaman Driven Rod terhadap Resistansi Jenis Tanah,” Universitas Tanjung Pura, 2012. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this rudi Andika SetyawanI Gusti Ngurah JanardanaNgakan Putu Satriya UtamaEach building's electrical panel must be connected to grounding system, so that the installation of electricity, equipment and humans residing in the building will be protected from the danger of current or over voltage. This research was conducted to determine the characteristics of the grounding system single rod, multiple rod s?L and s?L, grid and plate with the resistance value ? 5 Ohm [2], which can be securing electrical installation in Electrical Engineering Department of Udayana University, this research will be complited using metode based by Collecting data of resistance soil type ? at the location of Electrical Engineering Department Faculty of Engineering in Udayana University, calculating the grounding resistance based on data of soil resistance type ?, analyze the characteristics of earthing system with resistance soil type ? according to the requirement of R ? 5 ? with single rod method, multiple rod s L, plate and grid. Based on the research that has been done, rho ? in the area of Electrical Engineering Department is 256,224 ?-meters. The results of the analysis to obtain the value of R ? 5 ? in get a single rod grounding system, with L = 82 meters, Rsr = ?. The multiple rod type s?L, with L = 42 and s = 40 meters, RM = ?, while the multiple rod type> L, with L = 42 and s = 43 meters, Rm = ?. Type plate with 2x1 meter plate size, in parallel of 10 pieces and t = 4 meters big Rp = 4,56 ? and type of grid with h = 3 meters, L = 1189 meters, big RG 4,79 ?. The grounding system that is possible to install is a grouding type systems plate or grid, since its planting is shallower than the single rod grouding system type, multiple rods s?L and s> L since the limestone ground safety of a grounding system plays a vital role in the transmission and distribution network for operational safety in the majorıty of electrical installations. The application of residual current and overcurrent protection relays is among the most preferred methods in grounding systems. A novel grounding cake is proposed in this study to investigate safety performance of grounding system. The methodology is meticulously demonstrated through extensive field experiments on natural and chemical grounding enhancement materials. A performance comparison was carried out between natural and chemical enhancement materials under different humidity levels and voltage stresses. Various adjustable voltages in the range between and kV were applied to three copper rods vertically planted into different grounding materials. The results from the field experiments were analysed using Discrete Wavelet Transform. The experiments demonstrate that natural grounding enhancement materials give low ground resistivity around the electrodes, serve as a cost-effective solution for high resistive soil, and are in conformity with the IEEE 80 safety Peran Grounding Resistance System Atau Sistem Tahanan Pentanahan Pada Peralatan ListrikAdminAdmin, "Pentingnya Peran Grounding Resistance System Atau Sistem Tahanan Pentanahan Pada Peralatan Listrik," Radius Electric, 2022. [Online]. Available [Accessed 21-Mar-2022].Macam-Macam Kerusakan Instalasi Listrik Rumah & SolusinyaA AzdanaA. Azdana, "Macam-Macam Kerusakan Instalasi Listrik Rumah & Solusinya," 2020. [Online]. Available [Accessed 21-Mar-2022].Operasi Sistem Tenaga ListrikD MarsudiD. Marsudi, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Edisi 3. Yogyakarta Graha Ilmu, Pengaruh Jenis Tanah dan Kedalaman Driven Rod terhadap Resistansi Jenis TanahM RajagugukM. Rajaguguk, "Studi Pengaruh Jenis Tanah dan Kedalaman Driven Rod terhadap Resistansi Jenis Tanah," Universitas Tanjung Pura, 2012.

ApaItu Grounding Listrik Rumah? Sebelum mengetahui cara memasangnya, kita harus mengetahui terlebih dulu apa itu grounding listrik rumah. Grounding listrik adalah jalur kabel instalasi listrik sebuah bangunan menuju ke dalam tanah. Dalam pemasangannya, grounding sebenarnya tidak tersambung secara langsung dengan kabel-kabel lain pada instalasi listrik. Keberadaan grounding listrik pada sebuah hunian sangat penting untuk mencegah gangguan pada instalasi listrik.

Apa Fungsi dari Grounding pada Instalasi Rumah Grounding atau pengikatan ke tanah pada instalasi listrik rumah berfungsi untuk melindungi pengguna dari bahaya listrik seperti kejutan listrik dan kebakaran. Tanah digunakan sebagai penghantar yang stabil untuk mengalirkan arus listrik yang berlebihan atau tidak diinginkan ke tanah. Dalam sistem grounding, kabel grounding dipasang dari panel listrik ke tanah melalui suatu elektroda grounding. Elektroda grounding dapat berupa batang tembaga, plat tembaga, atau sistem grounding yang lebih kompleks, tergantung pada kebutuhan instalasi. Ketika instalasi listrik terhubung dengan tanah melalui sistem grounding, ini dapat membantu mengurangi tegangan yang muncul di permukaan peralatan listrik dan mengalirkan arus listrik yang berlebihan ke tanah, sehingga mencegah kerusakan pada peralatan dan bahaya bagi pengguna. Baca juga Meteran listrik ada gambar kunci Cara pasang grounding rumahFungsi kabel grounding pada stop kontakUkuran kabel grounding rumahCara cek grounding rumahBeberapa Manfaat grounding listrik Cara pasang grounding rumah Pasang grounding pada rumah perlu dilakukan oleh tenaga ahli listrik yang terkualifikasi untuk memastikan sistem grounding terpasang dengan benar dan memenuhi standar keselamatan listrik yang berlaku. Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya dilakukan dalam proses pemasangan grounding pada instalasi listrik rumah Identifikasi titik grounding yang tepat Ahli listrik akan menentukan lokasi yang tepat untuk memasang elektroda grounding, biasanya dekat dengan panel listrik dan terhubung dengan tanah yang lembap. Persiapan tanah Area di sekitar titik grounding harus digali hingga kedalaman yang cukup dan dibersihkan dari kotoran dan benda-benda lain yang mungkin menghalangi konduktivitas tanah. Pasang elektroda grounding Ahli listrik akan memasang elektroda grounding, biasanya berupa batang tembaga, ke dalam lubang yang telah digali. Elektroda grounding kemudian dihubungkan ke kabel grounding yang terhubung ke panel listrik. Tes sistem grounding Setelah instalasi selesai, ahli listrik akan melakukan pengujian untuk memastikan bahwa sistem grounding berfungsi dengan baik dan sesuai standar keselamatan listrik yang berlaku. Perawatan Sistem grounding perlu dipelihara agar tetap berfungsi dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan rutin oleh ahli listrik dan membersihkan area di sekitar elektroda grounding dari kotoran dan benda-benda lain yang dapat mengganggu konduktivitas tanah. Perlu diingat bahwa pemasangan grounding pada instalasi listrik rumah harus dilakukan oleh ahli listrik yang terkualifikasi dan memenuhi standar keselamatan listrik yang berlaku. Baca juga Listrik ku mati Rumah tetangga kok hidup Fungsi kabel grounding pada stop kontak Kabel grounding pada stop kontak berfungsi untuk melindungi pengguna dari bahaya listrik seperti kejutan listrik dan kebakaran. Kabel grounding terhubung ke sistem grounding yang ada pada instalasi listrik rumah dan berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang berlebihan atau tidak diinginkan ke tanah, sehingga mencegah kerusakan pada peralatan dan bahaya bagi pengguna. Kabel grounding biasanya terlihat sebagai kabel berwarna hijau atau kuning dan harus terpasang dengan benar pada stop kontak yang memiliki 3 lubang grounded outlet. Kabel ini biasanya terhubung dengan klem grounding di dalam stop kontak, dan kemudian terhubung ke panel listrik melalui sistem grounding yang ada pada instalasi listrik rumah. Dengan adanya kabel grounding pada stop kontak, tegangan listrik yang muncul pada permukaan peralatan listrik dapat dikurangi, sehingga meminimalkan risiko kejutan listrik dan kerusakan pada peralatan. Kabel grounding pada stop kontak juga dapat membantu mencegah terjadinya kebakaran akibat arus listrik yang berlebihan. Baca juga Mcb posisi on tapi listrik mati Ukuran kabel grounding rumah Ukuran kabel grounding harus disesuaikan dengan kapasitas arus maksimum yang dapat ditangani oleh instalasi listrik dan besarnya beban listrik yang terhubung pada instalasi tersebut. Berikut adalah beberapa pedoman umum dalam memilih ukuran kabel grounding pada instalasi listrik rumah Sesuaikan dengan kapasitas arus maksimum Ukuran kabel grounding harus sesuai dengan kapasitas arus maksimum yang dapat ditangani oleh instalasi listrik. Standar keselamatan listrik biasanya menetapkan bahwa ukuran kabel grounding minimal harus sama dengan ukuran kabel fase yang terpasang pada instalasi listrik. Sesuaikan dengan beban listrik Besarnya beban listrik yang terhubung pada instalasi listrik juga harus dipertimbangkan dalam memilih ukuran kabel grounding. Semakin besar beban listrik, semakin besar pula ukuran kabel grounding yang dibutuhkan. Konsultasikan dengan ahli listrik Pemilihan ukuran kabel grounding pada instalasi listrik rumah sebaiknya dilakukan oleh ahli listrik yang terkualifikasi. Ahli listrik dapat melakukan perhitungan yang tepat dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang relevan dalam memilih ukuran kabel grounding yang tepat untuk instalasi listrik yang spesifik. Dalam prakteknya, ukuran kabel grounding pada instalasi listrik rumah biasanya berkisar antara 6-10 mm2 atau sesuai dengan standar keselamatan listrik yang berlaku di negara tersebut. Baca juga Listrik konslet tidak bisa nyala Cara cek grounding rumah Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan pengecekan grounding rumah Menggunakan alat multimeter Alat multimeter dapat digunakan untuk memeriksa apakah grounding rumah berfungsi dengan baik. Caranya dengan mengukur resistansi antara kabel grounding dan bumi. Resistansi yang ideal adalah nol ohm atau mendekati nol ohm. Jika resistansi lebih besar dari nol ohm, grounding dapat dianggap tidak baik. Pengecekan visual Anda dapat melakukan pengecekan visual untuk memastikan apakah kabel grounding telah terhubung dengan baik pada sistem grounding. Periksa kabel grounding dan pastikan bahwa kabel tersebut terhubung dengan baik pada sistem grounding, serta tidak ada kabel yang rusak atau terputus. Pengecekan dengan tes lampu neon Tes lampu neon dapat digunakan untuk memeriksa apakah sistem grounding berfungsi dengan baik. Caranya adalah dengan menempelkan ujung lampu neon pada kabel grounding dan ujung lainnya pada soket listrik atau benda metal yang terhubung ke sistem grounding. Jika lampu neon menyala, grounding dapat dianggap baik. Memanggil ahli listrik Jika Anda merasa tidak yakin dalam melakukan pengecekan grounding rumah, sebaiknya memanggil ahli listrik yang terpercaya dan berpengalaman untuk melakukan pengecekan grounding dan memastikan sistem grounding berfungsi dengan baik. Baca juga Apa yang Dimaksud Dengan Instalasi listrik Beberapa Manfaat grounding listrik Grounding atau sistem pentanahan adalah salah satu komponen penting dalam instalasi listrik. Berikut adalah beberapa manfaat dari grounding Keselamatan Grounding dapat meningkatkan keselamatan penggunaan listrik dengan membantu mengalirkan arus listrik berlebihan yang terjadi akibat korsleting atau hubungan pendek ke bumi. Dengan mengalirkan arus tersebut ke bumi, dapat mencegah risiko kejadian yang lebih serius seperti kebakaran, kerusakan peralatan, dan bahaya bagi kesehatan manusia. Perlindungan peralatan elektronik Grounding dapat melindungi peralatan elektronik dan komputer dari kerusakan akibat lonjakan listrik atau petir. Ketika lonjakan listrik atau petir terjadi, sistem grounding akan menstabilkan tegangan listrik sehingga peralatan elektronik tidak terlalu terbebani dan rusak. Mengurangi interferensi elektromagnetik Grounding dapat mengurangi interferensi elektromagnetik yang dapat mengganggu sinyal listrik pada peralatan elektronik. Dengan mengalirkan sinyal interferensi elektromagnetik ke bumi, sistem grounding dapat memastikan bahwa sinyal listrik pada peralatan elektronik tetap jernih dan stabil. Meningkatkan performa peralatan Dengan sistem grounding yang baik, dapat meningkatkan performa peralatan elektronik. Sebab, grounding dapat membantu mengurangi kebisingan atau suara bising pada peralatan elektronik. Kepatuhan hukum Grounding diwajibkan oleh hukum dan standar keselamatan listrik dalam instalasi listrik di banyak negara. Dengan memastikan grounding yang baik pada instalasi listrik, Anda dapat mematuhi peraturan dan standar keselamatan listrik yang berlaku. Baca juga Apa itu SLO PLN ? , Cara daftar, Biaya dan Manfaatnya Oleh karena itu, grounding sangat penting dalam instalasi listrik dan harus dilakukan dengan benar dan tepat agar dapat memberikan manfaat yang maksimal dan meminimalkan risiko kecelakaan listrik. About The Author Aman Tri s Menulis adalah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan menulis, Kita dapat mengekspresikan diri, mengasah kemampuan bahasa, serta menyalurkan kreativitas dan ide-ide yang ada dalam pikiran kita.. Apakahsystem yg sesuai dengan instalasi rumah dengan KWH Meter PLN dengan system pulsa,pakai ELCB/RCBO Terimakasih jawabannya dan sukses kembali untuk anda. Balas Hapus. Dari aspek k3 listrik, grounding bagus bisa melindungi orang dari bahaya listrik sentuhan tidak langsung. Ketika ada kebocoran listrik pada body komponen listrik, arus

Seperti yang kita ketahui, Arde ini juga dikenal dengan istilah grounding. Dimana Arde atau grounding ini merupakan sistem pelengkap yang ada pada setiap instalasi kelistrikan. Fungsinya sendiri adalah sebagai sistem pentanahan. Selain itu, pemasangan arde juga berguna untuk memberikan perlindungan pada instalasi listrik rumah dari berbagai gangguan dan bahaya. Bagaimana, tertarik mengetahui lebih banyak mengenai Arde? Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara tuntas mengenai apa itu arde atau sistem grounding. Mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, simbol, hingga bagaimana pemasangan dan cara membuat ground sederhana. Akan kita kupas juga apakah arde bisa menghemat listrik. pengertian arde listrik Jika dilihat dari fungsinya, bisa dikatakan arde atau yang juga dikenal dengan istilah grounding merupakan sistem pentanahan berupa jalur kabel tersendiri yang tidak menyambung dengan instalasi kabel-kabel listrik yang lainnya yang dipasang pada instalasi listrik rumah menuju titik pertanahan bumi. Jadi sistem ini dibuat dengan tujuan untuk meniadakan beda potensial yang terjadi pada rangkaian listrik. Selain itu sekaligus bertujuan untuk melepaskan muatan listrik berlebih yang timbul. Dengan pemasangan grounding, ketika timbul muatan berlebih pada instalasi listrik, maka muatan tersebut secara otomatis akan dialirkan ke dalam tanah. Karena tanah memiliki masa dan volume yang sangat besar, maka apabila ada gangguan ataupun permasalahan terkait muatan listrik, akan cepat di netralisir. Dengan tujuan inilah arde atau sistem pentanahan dipasang. Fungsi Arde / Grounding Listrik fungsi arde listrik Melihat dari fungsinya, tentu saja Arde atau Grounding ini perlu dipasang pada setiap instalasi listrik, ya? Baik untuk kebutuan pribadi seperti area rumah ataupun area industri seperti pabrik tentu membutuhkan adanya Arde sebagai keamanannya. Fungsi pemasangan arde adalah sebagai bentuk perlindungan. Dengan pemasangan grounding, maka instalasi listrik dapat terhindar dari beberapa resiko berikut ini Grounding berfungsi untuk mencegah adanya kebocoran listrik yang besar. Misalnya apabila terjadi korsleting listrik, kebocoran isolasi, serta menghindari orang dari terkena sengatan listrik. Mencegah apabila terjadi induksi pada tegangan aliran. Berfungsi sebagai pelindung dari ancaman listrik statis. Terutama listrik statis yang mempunyai tegangan dengan skala yang sangat tinggi seperti sambaran petir. Grounding juga berfungsi sebagai acuan pengukuran tegangan aliran listrik dalam instalasi. Pemasangan arde juga dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh kebocoran tegangan. Arde juga berfungsi untuk menetralisir adanya noise yang disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya akibat kualitas komponen yang jauh dari standar ataupun kualitas daya yang kurang bagus. Cara Kerja Arde Listrik Jika diamati, area pemasangan Arde ini umumnya sengaja ditempatkan dekat dengan dengan kWh meter. Jadi dari kWh meter, pemasangan kabel netral dan ground digabung bersama dengan kabel phase. Kemudian kabel ini nantinya akan dihubungkan pada seluruh jaringan dan juga stop kontak. Dari stop kontak inilah, nantinya grounding akan tersambung dan terkoneksi dengan berbagai peralatan listrik. Misalkan saja peralatan listrik rumahan seperti kulkas, TV, radio, komputer dan lain sebagainya. Simbol Arde Pada umumnya, grounding atau arde dilambangkan dengan simbol-simbol tertentu. Simbol instalasi listrik ini fungsinya digunakan ketika Anda ingin menggambar sebuah rangkaian elektronik. Mari kita pelajari beberapa simbol Arde yang paling umum berikut ini. Gunakan simbol berikut untuk untuk menjelaskan arti dari masing-masing Arde atau Grounding. Simbol Arde Macam-macam Sistem Grounding Ketika membuat instalasi listrik, pastinya sistem keamanan menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan. Oleh sebab itu, melakukan sistem pentanahan atau arde penting untuk dilakukan. Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara pemasangan kabel arde, tentu kita perlu mengetahui beragam jenisnya. Berikut ini pembahasan mengenai beragam sistem grounding yang perlu diketahui. 1. Safety Grounding Safety grounding merupakan salah satu sistem yang sering digunakan dalam pemasangan arde. Safety grounding digunakan dengan tujuan untuk menetralisir dampak dari arus listrik yang berbahaya. Misalnya saja apabila terjadi tegangan serta arus listrik yang naik atau turun. Baik itu di akibatkan adanya gelombang elektromagnetik yang sumber pancarannya berasal dari kilatan petir atau berasal dari beragam sebab lainnya. Untuk menanggulanginya, pemasangan safety grounding ini dapat dijadikan pilihan. Karena hal ini juga, sistem safety grounding seringkali diaplikasikan pada berbagai jalur kelistrikan. Mudahnya bisa dikatakan grounding ini sebagai salah satu sistem penangkal petir. 2. RF Grounding RF grounding adalah salah satu sistem pemasangan arde yang peruntukannya umumnya dipakai pada perangkat komunikasi. Salah satu contohnya seperti radio. Sedangkan untuk proses pemasangan RF grounding ini lebih banyak diterapkan untuk perangkat berkebutuhan besar. Tujuan pemasangan dari sistem ini adalah untuk mengurangi dampak radiasi. Terutama untuk menangkal adanya resiko radiasi. Seperti yang kita ketahui, radiasi ini bisa muncul dari adanya pancaran gelombang komunikasi radio. Warna Kabel Untuk Arde warna kabel arde Sebelum Anda memasang sistem pentanahan, tentunya Anda juga perlu mengetahui standar ukuran kabel instalasi listrik rumah. Karena kabel ini merupakan komponen utama yang dibutuhkan untuk membuat arde atau grounding. Kabel untuk arde biasanya berwarna hijau atau kuning dengan strip hijau. Kabel dengan warna hijau kuning memang umumnya digunakan untuk konduktor. Sebagai contoh yakni pengggunaannya untuk beragam jenis konduktor. Misalnya saja seperti konduktor pembumian dan konduktor proteksi. Selain itu, kabel hijau kuning ini juga digunakan untuk menghubungkan ikatan ekuipotensial pada tanah. Ukuran Kabel Untuk Arde Kabel arde untuk sistem pentanahan dilakukan dengan cara menanam pipa di dalam tanah. Dimana pipa ini nantinya akan dipasang pada bagian terminal stop kontak. Cara memasang grounding pada stop kontak haruslah memenuhi standar ukuran yang berlaku agar fungsinya bisa lebih maksimal. Yang perlu Anda ketahui juga, bahwa cara pemasangannya akan berpengaruh pada tingkat keamanan dan juga kualitas arde tersebut. Oleh sebab itu, ukuran dan spesifikasi kabel juga menjadi poin yang tidak boleh dikesampingkan jika Anda ingin melakukan pemasangan grounding di rumah, ya? Ukuran kabel listrik rumah untuk grounding nantinya bisa disesuakan dengan standar yang sudah ditetapkan. Berikut ini standar ukuran kabel listrik untuk memasang Arde di area rumah yang perlu diperhatikan. Penggunaan kabel untuk arde pada umumnya menggunakan kabel yang berwarna kuning-hijau. Diameter kabel grounding minimal menggunakan penampang 50 mm. Namun apabila menggunakan kabel dengan diameter lebih besar juga diperbolehkan. Khusus untuk pemasangan arde atau grounding pada lokasi yang cukup sensitif, coba gunakan jenis kabel HVSC High Voltage Single Core. Untuk instalasi luar bangunan, pemasangan arde dapat menggunakan kabel NYA 50 mm. Cara Memasang Arde yang Baik dan Sesuai Standar cara pasang arde yang benar Ukuran kabel listrik dan kekuatannya memang memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Semakin besar diameter yang digunakan untuk grounding, maka semakin baik juga aliran arus listrik dalam rangkaian tersebut. Dengan aliran arus listrik yang baik, maka tidak akan menimbulkan beban yang semakin besar. Selain itu, pemborosan listrik juga dapat dihindarkan. Jadi, jika ada yang bertanya apakah arde bisa me nghemat listrik? Maka jawabannya adalah bisa saja. Logikanya, Arde atau Grounding ini akan membuat aliran listrik pada setiap rangkaian menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana, tentu menarik jika Anda bisa menghemat listrik, bukan? Selain itu, keamanan instalasi juga lebih terjamin dengan adanya Arde atau Grounding ini. Yuk langsung saja simak bagaimana cara pemasangan kabel arde yang baik dan pastinya sesuai standar di bawah ini 1. Melakukan Pemasangan Rod Grounding Melakukan pemasangan rod grounding atau arde merupakan langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Semakin banyak ground rod yang dipasang, maka semakin baik juga bagi instalasi tersebut. Bagaimana syarat-syarat pemasangan rod grounding? Berikut ini tahapan yang perlu dilakukan. Ground rod sebaiknya ditanam dengan jumlah lebih dari satu. Selain itu, pastikan juga untuk diberi jarak setidaknya 5 meter antara satu dengan yang lainnya. Ground rod sebaiknya dipasang lebih dari satu dan di susun secara paralel. Ground rod sebaiknya dihindarkan dari jenis-jenis tanah yang berpasir atau berbatu karena merupakan media yang kurang baik. Untuk memaksimalkan sistem pembumian, sebaiknya stik rod ditanam dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah. 2. Pemilihan Material Untuk Arde Untuk memasang grounding yang baik, material yang digunakan juga sangat penting untuk diperhatikan. Apa saja poin yang perlu dipertimbangkan pada saat memilih material untuk arde? Memilih kabel yang sesuai dengan standar sangat penting untuk dilakukan. Baik dari segi ukuran, warna, maupun jenis dan bahannya. Untuk stick rod, pilihlah yang terbuat dari bahan tembaga padat. Karena besi merupakan bahan yang mudah berkarat dan tidak tahan lama. Sebaiknya penggunaan material besi untuk arde dapat dihindarkan. 3. Penanaman Grounding Rod Cara pemasangan kabel arde tahap selanjutnya yakni proses penanaman grounding rod. Anda tentu saja perlu melakukan penggalian di lokasi yang akan dipasangi Arde atau Grounding. Kedalaman grounding listrik sebaiknya tidak kurang dari 50 cm dari permukaan tanah. Lebih lengkapnya, berikut ini beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan. Pertama-tama, gali lubang dengan posisi vertikal dan dengan kedalaman kurang lebih 50 cm. Setelah itu, tancapkan batang stik rod pada lubang dengan kuat. Tuangkan air secukupnya pada lubang galian. Bisa juga dengan mengisi air hingga lubang tersebut penuh. Tekan stik rod ke bawah, kemudian angkat beberapa saat agar air dapat masuk dan meresap ke dalam tanah. Selanjutnya, tancapkan kembali stik rod sesuai kedalaman yang diinginkan. 4. Menyambung Arde Pada Kabel Setelah pemasangan rod grounding, langkah selanjutnya adalah menyambungkan arde pada kabel. Untuk proses penyambungan arde ke kabel, akan lebih mudah jika Anda menggunakan metode pengelasan exothermic. Metode exothermic ini dilakukan dengan cara mencampurkan bahan tembaga yang sebelumnya telah dicairkan dengan suhu tinggi. Kemudian cairan tembaga tersebut dapat digunakan untuk menggabungkan antar konduktor secara permanen. Setelah pengelasan selesai dilakukan, Anda dapat membersihkan permukaan yang akan disambung dari kotoran. Tujuannya adalah agar sambungan menjadi lebih kuat dan tidak mudah terlepas. 5. Menanam Kabel Arde Langkah-langkah untuk memasang arde yang terakhir yaitu dengan melakukan penanaman kabel arde. Untuk metode yang satu ini, Anda dapat menerapkan beberapa cara berikut Sebelum menanamkan kabel arde, Anda dapat mengukur tahanan grounding terlebih dahulu. Untuk tujuan ini, Anda dapat memanfaatkan alat khusus seperti ohm meter atau tester grounding. Setelah itu, gali tanah menuju titik-titik grounding yang telah ditentukan sebelumnya. Lakukan penggalian pada jalur lintasan ke terminal grounding dengan kedalaman 40 cm sampai dengan 50 cm. Selanjutnya, tarik kabel melalui jalur tersebut. Pastikan ukuran kabel listrik yang digunakan memiliki panjang yang cukup. Setelah seluruh sambungan terkoneksi, letakan pipa marking pada tempat tersebut sebagai penanda. Selanjutnya, lakukan penimbunan tanah dengan tinggi minimal 20 cm. Beri tanda pada bekas galian sebagai penanda bahwa ditempat tersebut telah dipasangi arde. Syarat-syarat Pemasangan Arde yang Paling Benar cara pasang grounding yang benar Agar pemasangan arde dapat difungsikan dengan optimal, tentunya Anda harus mengikuti standar pemasangan yang baik dan benar. Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pemasangan arde? Berikut ini ulasan lengkapnya. Sediakan pipa dengan ukuran minimal 75 cm Penanaman pipa untuk arde sebaiknya dihindarkan dari tempat-tempat yang memungkinkan timbulnya genangan air ketika hujan. Jarak untuk pipa arde dan juga box kWh meter harusnya tidak terlalu dekat. Misalnya, di sekati dengan jarak minimal 180 cm untuk menghindari kWh meter terkena sambaran petir ketika terjadi cuaca buruk. Luas penampang pada grounding sebaiknya diperluas dan kedalaman penghantarnya di perdalam. Sistem untuk grounding baru sebaiknya dibuat dengan sistem paralel. Kesimpulan Arde atau grounding merupakan sistem pentanahan yang sering dipasang pada berbagai instalasi listrik. Pemasangan arde ini tujuan utamanya yakni sebagai sarana melindungi instalasi listrik dari berbagai masalah dan gangguan. Salah satunya dari adanya korsleting listrik, sambaran petir saat hujan dan resiko lainnya. Lalu, apakah arde bisa menghemat listrik? Pemasangan arde disinyalir juga dapat menghemat pemakaian listrik. Dengan adanya sistem grounding, maka tegangan listrik dapat dinetralisir sehingga beban pun menjadi tidak terlalu banyak. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap hambatan yang timbul menjadi berkurang. Sehingga secara otomatis pemakaian daya listrik pun menjadi berkurang. Nah, apakah Anda sudah paham fungsi dari pemasangan arde pada instalasi listrik?

BagiAnda yang sedang mencari jasa instalasi listrik jogja terbaik dan berpengamalan dengan harga yang terjangkau. Kami melayani Jasa Pemasangan Listrik Baru, Tambah Daya, Kontraktor Kelistrikan PLN, Pasang Listrik Rumah, Grounding, Instalasi Perumahan, Perlengkapan Listrik Hotel, Bangunan Komersil, Listrik Gudang, Perkantoran dan Apartemen.
Pemasangan grounding ini mungkin masih belum familiar bagi banyak orang. Sebelum memasang instalasi listrik dirumah, sebaiknya pahami terlebih dahulu mengenai grounding listrik ini. Lantas, apa itu grounding listrik? Secara singkat, grounding listrik adalah sistem pengaman arus listrik ke tanah ketika terjadi kebocoran sehingga tidak sampai menimbulkan bahaya. Grounding listrik ini dianggap sangat penting untuk melindungi penghuni rumah dan bangunan lainnya serta berbagai peralatan elektronik dari bahaya kebocoran arus listrik yang diakibatkan oleh korsleting dan juga sambaran petir. Manfaat Grounding Listrik di Rumah Kenapa memilih tanah sebagai jalur kabel instalasi listrik? Tanah dipilih lantaran dapat menetralkan muatan listrik yang sangat besar. Massa dan volume tanah bekerja dalam menetralkan muatan listrik tersebut. Berikut ini beberapa manfaat memasang kabel grounding listrik di rumah 1. Mencegah bahaya sengatan listrik terhadap diri Anda Grounding listrik berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke tanah saat terjadi korsleting. Sebagai contoh, kabel grounding yang terdapat pada alat elektronik seperti setrika listrik dapat mencegah anda tersengat listrik ketika ada kebocoran pada sistem kelistrikan pada setrika. 2. Melindungi alat elektronik dari kebocoran arus listrik Pemasangan grounding listrik dapat melindungi berbagai peralatan elektronik rumah Anda, sehingga bisa mencegah terjadinya kerusakan akibat adanya kebocoran arus listrik. 3. Mencegah kebakaran Bila terjadi hujan deras dan petir menyambar, terdapat peluang arus listrik tegangan tinggi mengalir ke bangunan rumah Anda. Tegangan listrik yang tinggi dapat menimbulkan kebocoran sehingga terjadi korsleting listrik sampai dengan kebakaran. Bila Anda menggunakan grounding listrik maka tegangan listrik tersebut dapat langsung dialirkan ke dalam tanah. Selain itu, akan sangat berbahaya bila Anda menggunakan peralatan elektronik saat cuaca buruk disertai petir yang menyambar. Sebaiknya, hentikan dulu aktivitas Anda menggunakan alat elektronik ketika sedang berada dalam situasi ini. Manfaat lainnya dari grounding listrik adalah mengurangi biaya perbaikan peralatan elektronik bila rusak akibat korsleting listrik serta dapat menurunkan tingkat kebisingan listrik fluktuasi dalam sinyal listrik. Cara Memasang Grounding Listrik Berikut ini beberapa cara memasang grounding listrik yang telah dirangkum dari laman Kumparan 1. Menentukan Grounding Rod Bila memungkinkan untuk menanam grounding rod dalam jumlah banyak, maka semakin baik pula instalasi listrik di rumah Anda. Anda juga perlu menghindari menanam grounding rod di tanah yang berpasir atau berbatu lantaran tanah tersebut kurang baik dalam menetralkan listrik. 2. Memasang secara Paralel Grounding listrik harus dipasang secara paralel. Bila Anda ingin menanam lebih dari satu grounding rod, maka buatlah jarak penanaman sekitar 5 meter antara grounding rod satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan supaya aliran listrik bisa menyebar ke seluruh penjuru rumah dengan merata. 3. Memilih Material Grounding Rod Pilihlah material grounding rod terbaik. Material tersebut dapat terbuat dari tembaga padat yang tidak mudah berkarat. Tembaga padat merupakan penghantar tegangan listrik yang paling baik. 4. Menanam Batang Grounding Rod Sebelum Anda menanam batangnya, pastikan terlebih dahulu kedalaman galian lebih dari 50 cm. Setelah itu, tanamkan batang grounding rod tadi ke dalam tanah serta tuangkan air ke dalam lubang galian agar tanah menjadi empuk. Kemudian, Anda dapat menekan batang grounding rod dengan jepit stang pipa atau palu bila ada, sehingga dapat tertanam kokoh di dalam tanah. 5. Menyambungkan Kabel ke Grounding Rod Pastikan terlebih dahulu tidak ada komponen yang basah. Lalu, pasang kabel ke grounding rod listrik rumah dengan cara dilas. Tutup area sekitar objek yang akan dilas dengan kayu atau material lainnya agar tidak memantik kebakaran. Setelah proses pengelasan, periksa kembali apakah semua komponen grounding rod, pastikan dalam keadaan kokoh, jika ada yang terlepas maka segera las kembali. 6. Tanam Kabel Grounding Rod Langkah terakhir, Anda dapat menggali tanah sebagai jalur kabel dengan kedalaman 40-50 cm yang membentang sepanjang lintasan kabel serta mengarah ke terminal grounding. Lalu, tanam kabel yang sudah terpasang di grounding rod. Kemudian, tutup jaringan kabel dengan pipa PVC 4 inch serta timbun area penggalian tersebut dengan tanah. Anda dapat memberikan tanda di lokasi penggalian tanah guna memudahkan bila suatu hari Anda ingin membongkarnya. Nah itu dia beberapa manfaat yang dapat Anda peroleh bila menggunakan grounding listrik di rumah. Gunakanlah jasa teknisi listrik bersertifikat dalam membuat sistem grounding listrik pada instalasi bangunan anda. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai kabel yang tepat untuk grounding listrik di rumah Anda, maka dapat menghubungi Wilson Cables. Silahkan klik logo WhatsApp yang ada di sebelah kanan bawah untuk informasi lebih lanjut. Info Menarik Lainnya 1. Menentukan Tinggi Stop Kontak dan Sakelar di Rumah2. Asal Kabel Netral - Pada Listrik3. Jenis dan Karakteristik Konduktor Pada Kabel4. Mengenal Standar Warna Kabel Listrik di Indonesia5. 5 Macam Teknik Menyambung Kabel Listrik yang Baik dan Benar
JasaListrik Panggilan adalah layanan teknisi ahli kelistrikan professional, berpengalaman dengan standar keamanan listrik Indonesia. Dari instalasi listrik atau pasang baru listrik, perbaikan listrik, pengecekan jaringan dan daya listrik, perakitan panel listrik hingga jasa pasang pompa air listrik dan ground system penangkal petir.
Fungsi Grounding Listrik, Foto Unsplash/Anthony Indraus Sebelum memasang instalasi listrik di rumah, pahami dulu fungsi grounding listrik dan cara memasangnya dengan benar. Ya, meskipun sangat penting demi keamanan keluarga, tetapi masih banyak yang belum tahu apa itu grounding listrik dan deretan fungsinya, Grounding ListrikKamu pasti pernah melihat kabel listrik jauh di atas kepala yang menghalangi pemandangan langit nan indah, bukan? Nah, dengan menggunakan grounding listrik, kamu bisa menatap langit dengan lebih dari buku Mengenal LISTRIK Lebih Baik dari Segala Sisi, Hendi, 201642, grounding listrik adalah jalur kabel instalasi listrik suatu bangunan yang menuju ke dalam tanah. Keberadaan grounding listrik di suatu hunian mampu mencegah gangguan pada instalasi listrik, seperti kebocoran arus listrik atau sambaran tersambung secara langsung dengan kabel-kabel lain di instalasi listrik, grounding listrik dialirkan ke dalam tanah, karena massa tanah yang amat besar sanggup menetralkan muatan listrik dari Grounding Listrik Fungsi Grounding Listrik , Foto Unsplash/Naomi Hébert Selain untuk menatap langit dengan leluasa, grounding listrik juga memiliki deretan fungsi lainnya, lho, antara lainMengamankan jaringan listrik di kebocoran listrik pada alat elektronik di rumah. Seandainya pun ada kebocoran listrik, maka tegangannya akan langsung dialirkan ke dalam keselamatan penghuni rumah dari bahaya arus listrik dengan mengalirkan arus listrik dari petir ke dalam tanah. Cara Memasang Grounding Listrik Lantas, bagaimana cara memasang grounding listrik?Semakin banyak menanam grounding rod, maka semakin baik pula instalasi listrik di rumahmu. Hindari menanam grounding rod di tanah yang berpasir atau berbatu, karena tanah tersebut kurang baik untuk menetralkan listrik harus dipasang secara paralel. Jika kamu mau menanam lebih dari satu grounding rod, maka buatlah jarak penanaman sekitar 5 meter antaragrounding rod satu dengan yang lainnya, agar aliran listrik bisa menyebar ke seluruh penjuru rumah secara Material Grounding RodPilih material grounding rod terbaik, yaitu yang terbuat dari tembaga padat yang tidak mudah berkarat. Ya, tembaga padat merupakan penghantar tegangan listrik yang amat Batang Grounding RodSebelum menanam batangnya, pastikan kedalaman galian lebih dari 50 cm. Kemudian, tanamkan batang grounding rod ke dalam tanah dan tuangkan air ke dalam lubang galian, supaya tanah jadi itu, tekan batang grounding rod dengan jepit stang pipa atau palu, sehingga dapat tertanam kokoh di Kabel ke Grounding RodPastikan tidak ada komponen yang basah, kemudian pasang kabel ke grounding rod listrik rumah dengan cara area sekitar objek las menggunakan kayu atau material lainnya agar tidak memantik mengelas, periksa lagi semua apakah semua komponen grounding rod telah kokoh atau belum. Apabila ada yang terlepas, maka segera las Kabel Grounding RodGali tanah sebagai jalur kabel dengan kedalaman 40-50 cm, yang membentang sepanjang lintasan kabel dan mengarah ke terminal grounding. Kemudian tanam kabel yang terpasang di grounding rod itu, tutup jaringan kabel dengan pipa PVC 4 inch dan timbun area penggalian itu dengan tanah. Berikan tanda di lokasi penggalian tanah, untuk memudahkan jika suatu hari kamu ingin memahami fungsi grounding listrik di atas, apakah kamu sudah siap untuk memasangnya di rumahmu? BRP
Bisajuga dengan menyambungkan kabel ground anda ke alat-alat audio anda dan langsung menancapkan ke tanah. Penyebab lain adalah kurang rapatnya sambungan netral pada instalasi rumah anda, biasanya kabel warna hitam. Oleh karena itu sebelum memasang instalasi audio anda, perlu mengamati setiap perubahan-perubahan agar tidak menjadi kendala
Grounding listrik adalah salah satu instalasi penting yang harus ada di rumah. Namun masih banyak orang yang belum memahami peranan dan fungsi grounding. Padahal grounding berperan besar dalam menjaga keamanan dan keselamatan penghuni pembahasan ini, Anda akan mengetahui apa itu grounding dan fungsinya untuk rumah. Langsung saja simak lengkapnya dibawah, ya!Apa Itu Grounding Listrik?Fungsi Grounding untuk RumahMelindungi Seluruh Jaringan ListrikMenangkal Arus Listrik dari PetirGrounding Mencegah Kebocoran ListrikAmankan Rumah dengan GroundingApa Itu Grounding Listrik?Dalam instalasi listrik, grounding dikenal juga dengan sebutan arde atau sistem pertanahan. Grounding adalah jalur kabel yang menghubungkan aliran listrik dari rumah ke dalam tanah. Jalur kabel sistem pertanahan ini tidak terhubung langsung dengan jalur instalasi listrik lainnya pada instalasi listrik, ada resiko munculnya beda potensial yang dapat menyebabkan kebocoran listrik. Pengaliran arus listrik ke tanah inilah yang akan meredam beda potensial tersebut. Hal ini karena volume bumi yang begitu besar sehingga mampu menetralkan muatan listrik sebesar itu, pengaliran arus ini juga bertujuan untuk menghindari kebakaran. Grounding dapat membatasi penumpukan listrik statis yang bisa memicu produk mudah terbakar. Pemasangan sistem pertanahan ini juga dapat menangani perangkat yang peka terhadap listrik Grounding untuk RumahSetelah mengenal apa itu grounding listrik, selanjutnya Anda perlu mengetahui fungsinya untuk rumah. Berikut beberapa fungsi grounding atau sistem pertanahan untuk hunian AndaMelindungi Seluruh Jaringan ListrikFungsi grounding yang pertama adalah melindungi seluruh jaringan listrik yang ada di rumah. Grounding akan langsung menghantarkan kelebihan muatan listrik ke dalam tanah. Dengan begitu, resiko bahaya dan kerusakan yang mungkin terjadi dapat Anda Arus Listrik dari PetirGrounding listrik juga dapat berfungsi sebagai alat penangkal petir. Cara kerjanya seperti pada aliran arus pada instalasi listrik. Sistem pertanahan ini akan mengalirkan arus listrik tinggi dari petir menuju perlu Anda ketahui bahwa pemasangan grounding sebagai penangkal petir akan dilakukan terpisah. Jalur kabel sistem pertanahan untuk instalasi listrik rumah akan berbeda dengan jalur kabel untuk penangkal Mencegah Kebocoran ListrikKelebihan muatan listrik atau beda potensial dapat mengakibatkan kebocoran listrik pada rumah. Kebocoran listrik ini dapat mengakibatkan korsleting, atau bahkan kebakaran. Sungguh berbahaya, bukan?Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, grounding akan mengalirkan kelebihan muatan listrik tersebut ke tanah. Dengan begitu, kebocoran listrik pun dapat Anda hindari dengan Rumah dengan GroundingPemasangan grounding memang merupakan hal yang sangat penting demi keamanan dan keselamatan. Pastikan rumah Anda telah dipasangi grounding agar terhindar dari resiko dan bahaya. Anda juga bisa memasang grounding penangkal petir jika memang membutuhkannya di perlu Anda ingat bahwa pemasangan grounding harus dilakukan dengan seaman mungkin. Hal ini karena proses pemasangan grounding berhubungan dengan arus listrik, yang bisa sangat berbahaya jika dilakukan oleh orang yang belum itu, sebaiknya pemasangan grounding di rumah dilakukan oleh orang yang sudah ahli dan profesional. Ahli yang profesional akan lebih tahu bagaimana cara pemasangan yang tepat dan tentunya memasang grounding di rumah, Anda bisa mempercayakan tugas tersebut pada Kanggo. Kanggo siap menyediakan tukang berpengalaman dalam kebutuhan perbaikan rumah. Termasuk urusan instalasi listrik pada hunian yang Anda Kanggo, rumah Anda dapat terpasang grounding listrik dengan aman. Download aplikasi Kanggo sekarang di Play Store dan App Store. Kanggo, TukangReadyToGo Post Views 375
dlvt.
  • u4cakq1vle.pages.dev/34
  • u4cakq1vle.pages.dev/10
  • u4cakq1vle.pages.dev/226
  • u4cakq1vle.pages.dev/320
  • u4cakq1vle.pages.dev/336
  • u4cakq1vle.pages.dev/393
  • u4cakq1vle.pages.dev/255
  • u4cakq1vle.pages.dev/114
  • u4cakq1vle.pages.dev/84
  • instalasi listrik rumah dengan grounding